Thursday, April 30, 2009

Kawat Gigi, Gigi dan Cara Mengunyah Makanan

Kehilangan gigi geraham (first molar) ternyata sangat mempengaruhi cara mengunyah makanan. Sebenarnya aku merasakan hal ini sudah cukup lama. Bayangkan saja, dengan adanya ruang kosong di (bekas) gigi geraham (first molar), bagaimana cara aku mengunyah makanan. Makanan tidak bisa dikunyah sempurna, karena gigi geraham atas bekerja sendirian. Makanan dengan leluasa menghindar dari tekanan gigi geraham atas. Jangankan mengunyah daging, mengunyah jelly aja jadi aneh!


Tetapi "kesadaran" untuk merawat kesehatan, terutama kesehatan gigi baru muncul di pertengahan tahun 2007. Terlambat memang. Namun, pepatah mengatakan: lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Tak terasa dari awal konsultasi gigi (akhir November 2007) hingga sekarang, sudah berjalan 17 bulan, aku masih menikmati proses perawatan gigi ini. Aku masih menikmati kebersamaan dengan behel, kawat gigi, acrh wire, bracket, band, hook, rubber band, elastic ligature, power o, power chain, open coil, dan lainnya (apa pun namanya, aku juga kadang nggak mengerti).

Wednesday, April 29, 2009

Teeth for Health

Gigi untuk kesehatan. Bagaimana kaitan gigi dengan kesehatan ya? Sebagai orang yang awan di bidang kesehatan, aku cuma berpikir kalo misalnya orang mengunyah makanan, tapi giginya nggak sehat, maka makanan yang masuk ke tubuh juga tidak dicerna secara sempurna. Kalo makanan yang masuk nggak tercerna sempurna, maka sari pati makanan untuk tubuh pun buruk. Kalo sari pati yang terserap buruk, maka tubuh tidak bisa melakukan metabolisme dengan optimal, akibatnya daya tahan tubuh menurun, kualitas kesehatan jadi nggak bagus. Benarkah pemikiranku ini?

Ya, kesadaran untuk merawat gigi berbanding lurus dengan kesadaranku merawat kesehatan seluruh tubuhku. Semoga yang aku lakukan ini bisa menjadi bagian dari ibadah merawat karunia-Nya. Aamiin...

Orthodonti, behel, kawat gigi, semoga menemani aku dalam perawatan kesehatanku ini.

Tuesday, April 28, 2009

Kontrol Kawat Gigi - Orthodontic Visit (27 April 2009)

Senin malam, 27 April 2009, saatnya kontrol ortho. Kali ini aku menjadi pasien kedua (pasien pertamanya Fathin, keponakanku). Seru juga kontrol bareng lagi.


Gigi atas kali ini "diistirahatkan", sembari menunggu ruang untuk bertemunya gigi atas dan gigi bawah. Kawat gigi tidak diaktifkan, tapi semua gigi diikat oleh kawat kecil. Kata drg Andi Sp.Ort, hal ini dilakukan supaya posisi gigi atas stabil.

Kali ini, archwire yang bawah diganti. Konsentrasi pergeseran gigi di gigi geraham kecil (2nd premolar) bawah. Gigi premolar kanan ditarik dengan power chains, gigi premolar kiri didorong dengan open coil.

Monday, April 27, 2009

Behel dan Sumpit

Malas menggigit karena selilitan? Itu pasti terjadi pada pemakai behel atau kawat gigi. Jadi biasanya, pemakai behel memotong-motong makanannya menjadi kecil-kecil, baru setelah itu mengkonsumsi makanan tersebut. Aku pun memiliki kebiasaan memotong-motong makananku. Sendok dan garpu menjadi teman akrab ketika makan. Selain itu, aku juga suka makan menggunakan sumpit.

Saturday, April 25, 2009

Masih Rajin Menulis Blog Kawat Gigi?

"Masih rajin menulis blog kawat gigi?". Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh teman-teman yang tau kalo aku memiliki blog http://ummul-orthodonti.blogspot.com
Jawabanku: "masih".

Tadi malam aku melihat tayangan Kick Andy di Metro-TV, tentang dunia kesehatan yang dibalut oleh kisah inspiratif dari narasumbernya. Ada kisah inspiratif dari Pepeng dan istrinya, yang menyebutkan bahwa menulis adalah bagian dari terapi. Aku baru menyadari hal ini.

Sebenarnya, perawatan gigi yang aku jalani jauh berbeda dengan semua sakit yang dialami Pepeng. Karena sejatinya aku sehat. (Ya, perawatan orthodonti mensyaratkan pasien harus memiliki kesehatan tubuh dan kesehatan mulut yang baik). Tetapi aku merasakan, dengan menulis, masa-masa yang (kadang, bahkan sering) tidak menyenangkan dan tidak nyaman ini, bisa aku lalui dengan lebih ringan. Aku bisa menuliskan apa yang aku rasakan. Saat gigiku ngilu, aku tuliskan ketidaknyamanan ini. Saat sariawan, seluruh dunia bisa tau. Atau justru saat-saat yang menyenangkan, saat ada perubahan kecil di rongga mulutku pun aku tulis. Gigiku bergeser 0,5 milimeter pun aku kabarkan pada semua.

Masih tentang berbagi, dan kali ini adalah berbagi pengalaman. Pengalaman yang pernah aku jalani selama pemakaian behel atau kawat gigi, aku tulis dan aku post di blog ini. Aku merasa, menulis adalah hal yang mengasyikkan dan menyenangkan. Apakah karena menulis menyenangkan, maka bisa jadi bagian dari terapi ya? Adakah yang visitor blog ini yang memiliki perasaan yang mirip dengan yang aku alami, perasaan senang menulis dan berbagi?

Berikut ini adalah foto gigiku yang menunjukkan kondisi terakhir. Tapi sayang, di foto ini pergerakan gigi gerahamnya nggak bisa terlihat.

Friday, April 24, 2009

Orthodonti-Blogger dan Arsitektur

Aku tidak tebuai oleh keasyikan menyusuri seluk beluk kawat gigi. Aku senang mendapatkan sesuatu yang baru aku ketahui, dan ini tidak menghanyutkanku. Aku tetap berprofesi di bidang arsitektur. Bagiku, menjadi orthodonti-blogger adalah sebagian dari aktivitas harianku selain mejalankan profesiku. Aku hanya ingin berbagi informasi, atau tepatnya berbagi pengalaman selama aku menjalani perawatan gigi (selama aku menggunakan behel atau kawat gigi cekat). Berbagi cerita merupakan kenikmatan tersendiri bagiku. Aku bisa merasakannya.


Membahas tentang berbagi, juga pasti nggak lepas dari berbagi senyum. Alangkah indahnya bila bisa berbagi senyum setiap hari. Keep smiling!

:-)

Monday, April 20, 2009

Drg Chaerita Maulani, Penulis Buku Seluk Beluk Kawat Gigi

Membaca buku yang ditulis oleh drg Chaerita Maulani, Buku Seluk Beluk Kawat Gigi, aku mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai orthodonti. Dengan penggunaan bahasa yang populer dalam menyampaikan informasi, tapi tetap memberikan penjelasan teknis dan istilah kedokteran gigi, membuat buku ini mudah dipahami oleh pembaca awam. Pertanyaan-pertanyaan yang paling sering bermunculan seputar behel atau kawat gigi (seperti biaya, waktu perawatan, tips seputar perawatan dan sebagainya), dijelaskan secara gamblang dan sistematis. Aku merekomdasikan Buku Seluk Beluk Kawat Gigi ini untuk dibaca oleh orang-orang yang akan dan sedang menjalani perawatan orthodonti.

Secara spontan, aku mencoba menghubungi drg Chaerita Maulani via e-mail. Ternyata drg Chaerita Maulani menanggapi secara positif. Hal ini merupakan kehormatan bagiku bisa berkomunikasi dengan beliau. Semoga apa yang telah ditulis beliau bisa bermanfaat bagi banyak orang. Sukses selalu untuk drg Chaerita Maulani.




:-)

Sunday, April 19, 2009

Buku Seluk Beluk Kawat Gigi

Sabtu siang 18 April 2009, setelah menemani mahasiswa membuat sketsa di city walk Jalan Slamet Riyadi Solo, aku mampir toko buku Gramedia. Ternyata Buku Seluk Beluk Kawat Gigi udah ada. Aku langsung beli. Sore harinya, aku baru sempat membacanya. Sekilas, buku ini oke juga untuk tambahan informasi dan pengetahuan tentang behel atau kawat gigi.


:-)

Thursday, April 16, 2009

Buku Seluk Beluk Kawat Gigi

Ada buku baru tentang behel atau kawat gigi. Judulnya "Seluk Beluk Kawat Gigi", ditulis oleh: drg Chaerita Maulani.


Informasi tentang buku ini bisa dilihat di http://elexmedia.multiply.com

:-)

Berikut cuplikan dari http://elexmedia.multiply.com

Buku Seluk Beluk Kawat Gigi
Category:Books
Genre: Health, Mind & Body
Author:drg. Chaerita Maulani

Orthodonti saat ini diminati dan digemari oleh remaja dan tidak hanya sebagai kebutuhan dalam perawatan saja, melainkan sudah masuk ke lingkup trend dan gaya hidup. Dengan alat orthodonti mereka bisa punya bahasa yang sama tentang kunjungan ke dokter gigi, rasa yang diakibatkan dalam memakai kawat, warna karet bracket yang bisa diganti-ganti, dan dari segi ekonomi bisa menampakkan prestis `kemampuan membiayai` pemasangan sebuah alat orthodonti.

Dari sudut pandang kedokteran gigi, tidak semua orang butuh alat orthodonti, namun juga tidak semua orang yang sebenarnya butuh, tidak tau harus memakai kawat gigi, karena tidak begitu perduli dengan penampilannya.

Sesungguhnya orthodonti tidak semata merapikan gigi supaya enak dilihat, tapi juga mempengaruhi gigitan yang dipakai untuk pengunyahan sehari-hari, mempengaruhi fungsi bicara, mempengaruhi penyikatan gigi harian dan dengan gigitan yang baik, menjaga otot pengunyahan dan sendi rahang tidak sakit karena harus mengkompensasi gigitan yang tidak sempurna.

Masalahnya, tidak semua orang kompeten untuk merawat perawatan orthodonti cekat, karena pelajaran dalam kedokteran gigi umum membatasi perawatan pada kasus mudah dengan alat orthodonti lepasan. Sehingga perlu petunjuk untuk masyarakat umum memilih dokter gigi yang akan merawat kasusnya dengan hasil akhir yang baik dalam segi estetis, fungsi dan keberhasilannya.

Kegagalan orthodonti ditandai dengan relaps/gigi kembali pada tempatnya setelah diberi kawat dan pengunyahan tidak berlangsung dengan nyaman akibatknya otot dan sendi rahang terasa sakit. Buku ini akan membahas perawatan orthodonti dari sudut pandang pasien remaja dan dewasa, hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan orthodonti, bagaimana memilih dokter gigi yang tepat dan apa tolok ukur keberhasilan perawatan orthodonti.


Editor’s Note
Buku ini membahas secara jelas tentang kawat gigi


Spesifikasi Buku
Id Produk: 17009020052
Nama Editor: Yulia
Kelompok: KESEHATAN
Kategori: KESEHATAN UMUM
Ukuran: 14 X 21 CM
ISBN: 9789792741940
Harga: Rp. 34800
Tgl. Terbit: 24,February 2009
Target Pembaca: umum, terutama remaja

Ada visitor http://ummul-orthodonti.blogspot.com yang sudah membaca buku Seluk Beluk Kawat Gigi? Bisa memberikan komentar terhadap buku tersebut?

Wednesday, April 15, 2009

Orthodontic Visit (13 April 2009)

Senin 13 April 2009, aku kembali berkunjung ke Dental Center Jogja untuk kontrol ortho. Jam 21.30 wib, aku baru memasuki ruang praktek dokter. Aku pasien terakhir pada hari tersebut.

Archwire atau kawat gigiku tidak diganti, masih menggunakan yang ada lekukannya. Open coil kembali dipasang untuk menggerakkan gigi second premolar bawah kiri. Power chains juga dipasang di gigi seri atas untuk merapatkan lateral incisor kanan atas. Aku suka power chains yang transparan dan kali ini aku memilih elastic ligature, power O yang sewarna dengan gigi.


Berdasarkan pengalaman, setiap menggunakan power chains, pasti esok hari setelah kontrol ortho, gigiku terasa ngilu. Jadi aku sudah siap-siap dengan menu makan yang lunak-lunak, susu dan juice buah segar.

Behel oh behel......
:-)

Monday, April 13, 2009

Sariawan

Sariawan datang lagi!

Wednesday, April 8, 2009

Kartun Kawat Gigi (Braces Cartoon)

Iseng. Kembali lagi karena iseng, aku hanya ingin menyalurkan hobby. Bukan sketsa wajahku sendiri, tapi gambar ini muncul begitu saja saat aku membayangkan behel alias kawat gigiku. Tidak lebih dari satu jam, mulai dari mengambil kertas, corat-coret, hingga mewarnai. Hey, ternyata sisi kekanak-kanakanku masih eksis!


:-)

Sunday, April 5, 2009

Senyum dari Keponakan (Smile from my Niece)

Minggu pagi 5 April 2009, week end, aku manfaatkan waktu untuk kumpul keluarga. Menikmati libur dengan melakukan hobby. Aku buat sketsa. Keponakanku, Fathin dan Nabila, mempunyai hobby mewarnai gambar. Kali ini, mereka mewarnai gambar behel atau kawat gigiku. Hasilnya? Hadiah kecil yang indah! Terima kasih keponakanku tersayang!


:-)

Saturday, April 4, 2009

ORTHO-BLOGGER Links

Perjalananku menyusuri blog tentang kawat gigi (behel) dan operasi rahang, hingga saat ini belum berakhir. Aku bahkan menemukan blog yang link ke ortho-blogger lainnya sangat lengkap. Silahkan simak di:

http://www.smilingbella.com/2009/03/calling-all-jaw-surgery-bloggers.html


Blogs: Braces buddies


Read more: Smiling Bella: Calling all jaw surgery bloggers - http://www.smilingbella.com/2009/03/calling-all-jaw-surgery-bloggers.html#ixzz0BidHq8Uf

Friday, April 3, 2009

Senyumku dan Smiley (My Smile and Smiley)

Aku suka Smiley tersenyum. Kalo diperhatikan, di blog http://ummul-orthodonti.blogspot.com ini ada banyak gambar Smiley. Ada Smiley yang juga tersenyum sambil memamerkan behel atau kawat giginya. Ada Smiley yang posenya sama kayak poseku, berfoto sambil memegang mug bergambar foto diri. Smiley narsis juga ya.