Kalo memang harus ada topik yang akan dibahas di Majalah BEHELISTA (Majalah Narsis Senyum ber-BEHEL), kali ini aku pengin cerita tentang selilit. "Benda" kecil berupa potongan makanan yang menyangkut di gigi ini, yang sering disebut selilit, menjadi perkara besar bila sang selilit ikut juga "narsis", nampang dan terlihat di gigi kita pada saat kita harus tersenyum dan berbicara.
Tidak (atau mengurangi) "ngemil" dan kudapan; atau kalo ingin ngemil, pilih buah-buahan saja atau makanan yang tidak mudah meninggalkan selilit; dan gosok gigi setelah selesai makan besar, serta gosok gigi dengan cara yang benar; merupakan cara jitu mengusir selilit. Cermin menjadi benda yang kita butuhkan untuk melihat apakah masih ada sililit yang membandel dan tetap menempel di gigi. Sejak memakai kawat gigi atau behel ini, aku mempunyai "sahabat setia" yang selalu mendampingiku mengatasi selilit: sikat gigi dan cermin.
Selilit hilang, senyum menjadi "kinclong". Senyum pun semakin tulus dari hati.
:-)
Tidak (atau mengurangi) "ngemil" dan kudapan; atau kalo ingin ngemil, pilih buah-buahan saja atau makanan yang tidak mudah meninggalkan selilit; dan gosok gigi setelah selesai makan besar, serta gosok gigi dengan cara yang benar; merupakan cara jitu mengusir selilit. Cermin menjadi benda yang kita butuhkan untuk melihat apakah masih ada sililit yang membandel dan tetap menempel di gigi. Sejak memakai kawat gigi atau behel ini, aku mempunyai "sahabat setia" yang selalu mendampingiku mengatasi selilit: sikat gigi dan cermin.
Selilit hilang, senyum menjadi "kinclong". Senyum pun semakin tulus dari hati.
:-)
No comments:
Post a Comment