Thursday, June 5, 2008
Setelah Pemasangan Kawat
Melihat gigiku yang sudah dipasangi behel dan kawat, aku jadi teringat gambaran notasi not balok sebuah lagu. Terutama di gigi bawah yang tampak kayak lagu, iramanya naik turun. Ketahuan banget kalo berantakannya cukup parah. Belum lagi maju mundurnya. Ibarat lomba lari, ada yang pengin maju duluan, ada yang ketinggalan di belakang. Nah lho!
Karena pemasangan ini untuk masa penyesuaian, maka pemasangan karet belum belum dikaitkan ke kedua belah jepitan di behel. Tapi akibat yang aku rasakan, bagian behel yang tidak terpasang karet menjadi terasa tajam dan sesekali menggores bibir. Nah, di sinilah aku musti waspada terhadap luka yang mungkin timbul dan segera mencegah agar tak terjadi sariawan.
Tips pencegahan munculnya sariawan: menjaga kebersihan mulut, mencegah terjadinya luka di mulut, rajin kumur-kumur, perbanyak minum air putih (ini baik untuk metabolisme tubuh), minum juice buah segar, istirahat cukup dan BAB (buang air besar) yang teratur.
Tapi tak dapat aku hindari juga, ternyata aku dapat bonus sariawan. Di dekat gigi taring yang behelnya ada "tongolan"-nya, dan karena posisinya di pinggir, maka bibir jadi mudah ”tergores” saat aku makan atau berbicara (bahkan saat tersenyum pun). Aku bilang bonus, karena saat itu memang ”jatahku” dapat sariawan karena aku lagi ”dapat” (baca: ada tamu bulanan). So, sariawannya semakin menjadi.
Males ngomong, males makan dan sedihnya.. jadi males tersenyum juga. Ih.. bete banget! Tapi nggak berlangsung lama kok. Aku kan sudah terbiasa menikmati sariawan.
Jadi, aku tetap berusaha tersenyum, walaupun sekali lagi, senyumku aneh!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment